Samarinda, 6 Juli 2023 - Kantor Badan Kesbangpol Kota Samarinda menjadi tempat pelaksanaan webinar bertema "Sinergitas Peran Pemerintah Daerah dan Masyarakat Melawan Narkoba" pada hari ini. Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kabid Ketahanan Ekososbud Agama dan Ormas Kesbangpol Kota Samarinda, FPK, FKUB, dan FKDM.

Dalam webinar ini, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Dr. Drs. Bahtiar, M.Si, menyampaikan bahwa Ditjen Polpum terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN dan PN). Bahtiar mengungkapkan bahwa Presiden telah menyatakan bahwa Indonesia sedang menghadapi kondisi darurat narkoba. Data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang pernah menggunakan narkoba mencapai 4.534.744 jiwa atau sekitar 2,40 persen dari total penduduk pada tahun 2019. Jumlah pemakai narkoba dalam setahun mencapai 3.419.188 orang atau setara dengan 1,80 persen dari populasi. Angka tersebut menunjukkan ancaman serius terhadap masa depan bangsa, dan oleh karena itu, penanggulangan narkoba membutuhkan kerjasama dan sinergi dari semua pemangku kepentingan.

Salah satu narasumber yang hadir dalam webinar tersebut adalah Kombes Richard Marolop Nainggolan, mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim. Pada tahun 2018, Kombes Richard berupaya keras menurunkan tingkat prevalensi narkoba di Kalimantan Timur (Kaltim). Menurutnya, Kaltim memiliki tingkat prevalensi sekitar 3,07 persen, yang berada di posisi kedua setelah DKI Jakarta, dan di atas tingkat prevalensi nasional sebesar 2,1 persen. Kombes Richard menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah awal dalam memerangi narkoba.

Dr. Titik Haryati, M.Pd, Ketua Ganas Annar MUI, juga memberikan pandangannya dalam webinar ini. Menurutnya, tujuan dari webinar ini adalah untuk mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap pengguna narkoba dengan mempromosikan sikap hormat dan tidak menghakimi. Dr. Titik juga menyatakan bahwa narkotika sudah menjadi "musuh negara", sehingga diperlukan upaya untuk memperkuat sinergi dari berbagai pihak dalam melakukan pencegahan melalui penyampaian informasi, sosialisasi, dan edukasi.

Kepala BNN Provinsi Sulawesi Selatan, Drs. Ghiri Prawijaya, M.Th, menekankan pentingnya sinergi antara BNN Provinsi Sulawesi Selatan dan Kanwilkumham Sulawesi Selatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terindikasi penyalahgunaan narkoba. Ia menyatakan bahwa hal ini merupakan bukti tekad bersama untuk memerangi narkoba dan mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih dari Narkotika), serta merupakan momentum keprihatinan terhadap korban penyalahgunaan narkoba.

Selain itu, Dr. Rais Rahman, S.STP, M.Si, Kepala Bidang Ketahanan Ekososbud Agama dan Ormas Kesbangpol Provinsi Sulawesi Selatan, juga menyampaikan informasi terkait Rencana Aksi Daerah (RAD) Fasilitasi P4GN PN di Provinsi Sulawesi Selatan. RAD ini dilaksanakan setiap tahun dan ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan. RAD tersebut mengakomodasi Rencana Aksi Nasional (RAN) P4GN PN berdasarkan Inpres tahun 2020 serta program aksi berdasarkan aspirasi, kebutuhan, dan kondisi masyarakat Sulawesi Selatan. Tim Terpadu P4GN PN Provinsi Selatan yang difasilitasi oleh Badan Kesbangpol Provinsi bertanggung jawab dalam penyusunan RAD.

Webinar ini menjadi forum penting bagi para pemangku kepentingan untuk saling berbagi informasi, pengalaman, dan upaya dalam melawan narkoba. Sinergitas antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai lembaga terkait diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba. Upaya ini penting dalam memastikan masa depan yang lebih baik dan terbebas dari ancaman narkoba bagi bangsa Indonesia.

Sebelumnya

Kesbangpol Kota Samarinda dan BEM Fisipol Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda Jalin Komunikasi untuk Meningkatkan Partisipasi Pemilu

Selanjutnya

Pelepasan Pegawai dan Serah Terima Jabatan: Transisi Menuju Tugas Baru yang Lebih Tinggi

TINGGALKAN KOMENTAR